"Anda cipta kata-kata hebat, supaya anda boleh berbangga dengannya"... Saya lupa ini kata siapa, tapi sudah cukup untuk direnungi bersama~




Friday, December 10, 2010

Ikhlas

Pernahkah teman-teman merasa kecewa kerana teman-teman merasa sudah berusaha berbuat yang terbaik untuk orang banyak, tapi masih dianggap kurang, dan bahkan dianggap salah, apa yang kita lakukan tersebut? Hingga hal tersebut membuat kita kecewa, sedih dan marah? Kita hanya manusia biasa, kita tidak mungkin dapat memuaskan keinginan semua orang, dalam segala sesuatu yang kita lakukan, pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Pasti ada pihak-pihak yang merasa puas dan ada juga pihak-pihak yang merasa kurang puas dengan apa yang kita lakukan, hal ini lumrah dan biasa terjadi, tinggal tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Cuba kita tinjau sedikit kebelakang, apa niat dan tujuan kita dalam melakukan suatu perbuatan, apakah kerana dan untuk Allah atau kalaupun alasan kita kerana dan untuk Allah tetapi tidak murni, masih ada alasan lainnya?

Perlu diketahui, kalau tujuan dan niat kita dalam melakukan sesuatu, tidak murni ikhlas karena Allah, maka yang terjadi adalah kita akan sering menemukan kekecewaan, ini kerana kita masih mempunyai tujuan lain selain Allah. Hingga disaat ada pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan apa yang kita lakukan, hal itu membuat kita sedih dan kecewa. Dan kemudian yang terjadi adalah, tidak jarang dari kita, yang kemudian menyalahkan sebab-sebab, padahal sebenarnya Allah Swt lah yang Maha Mengatur Segala Sesuatu, Allah jugalah pencipta semua sebab-sebab.

Mungkin kekecewaan yang kita alami dari mahluk atau pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan apa yang kita lakukan, adalah merupakan teguran kecil dari Allah, agar kita kembali meluruskan niat dan tujuan kita, agar kita memperbaiki niat dan tujuan kita supaya hanya kerana-Nya. Kerana Allah Swt hanya menerima amal ibadah atau amal kebaikan yang ikhlas ditujukan semata-mata karena-Nya. Perhatikan firman-Nya berikut ini:

“Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik” (Yunus : 105).

Dan perhatikan juga sabda Rasulullah Saw berikut ini:

”Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

Imam Ali ra juga berkata, ”Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.”

Ikhlas akan membuat jiwa kita menjadi merdeka dan tidak dibelenggu pengharapan akan pujian, tidak haus akan imbalan. Hati menjadi tenang kerana ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk. Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidupnya, kerana orang yang tidak ikhlas banyak berharap pada mahluk yang lemah.

Kalau kita masih sering berharap pada mahluk, (walau sekecil apapun), maka kita akan sering menemukan kekecewaan. Ketahuilah, bahawa penilaian dan penerimaan makhluk (manusia) atas apa yang kita lakukan, tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan penilaian dan penerimaan Allah terhadap segala sesuatu yang kita lakukan. Perhatikan firman-Nya berikut ini :

“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka kerana Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (An Nisa : 146).

Perhatikan juga firman-Nya berikut ini,

”Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (iaitu) syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya)” (Al Maaidah : 85)

Sekarang cuba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, apakah dalam beramal soleh, atau dalam melakukan segala sesuatu, kita masih menyertai kepentingan kita sendiri? (hanya kita yang mampu menjawabnya dengan jujur). Ketahuilah, orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi atas apa yang ia lakukan. Tujuan orang yang ikhlas hanya satu, iaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT.

Orang yang benar-benar ikhlas, sekalipun dirinya dibilang tidak ikhlas, ia tidak akan membela diri, sebab kalau dia membela diri apalagi sampai marah kerana dikatakan tidak ikhlas, itu merupakan tanda-tanda ketidakikhlasannya. Kerana orang yang ikhlas, tidak peduli pada penilaian makhluk, ia hanya perduli pada penilaian Allah SWT dan keikhlasannya hanya ditujukan untuk Allah, sehingga tidak perlu orang lain mengetahuinya. Bila ia ingin keikhlasananya diketahui orang lain, itu tandanya ia belum ikhlas.

Marilah kita perbaiki segala amal ibadah kita atau apapun yang kita lakukan dengan ikhlas, sekalipun memang benar, setiap manusia pasti punya kepentingan dan kebutuhan masing-masing, tapi percayalah, Allah Maha Tahu semua kebutuhan dan kesulitan kita, Allah Maha Tahu Segalanya dan Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu, apabila kita melakukan semuanya semata-mata kerana Allah, maka kekuatan Allah lah yang akan menolong segalanya, percayalah !

Dewi Yana


From: http://jalanakhirat.wordpress.com/2010/03/30/ikhlas/

No comments:

Post a Comment